Artikel Kesehatan
Agu 15, 2016

World Hepatitis Day

Setiap tanggal 28 Juli, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia “World Hepatitis Day” yang dicanangkan oleh WHO guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya penyakit hepatitis.

Untuk tahun 2016, tema yang digunakan WHO adalah Elimination NOhep. Tahun 2016 merupakan tahun yang sangat penting karena pada tahun ini, anggota WHO mulai merencanakan strategi untuk mengeliminasi virus hepatitis, dengan target dan tujuan untuk menghilangkan virus hepatitis sebagai ancaman penyakit pada tahun 2030.

Ada berbagai macam jenis hepatitis, yaitu : hepatitis  A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E.

Hepatitis A

Hepatitis A dikenal juga sebagai hepatitis infeksius, bersifat mudah menular melalui makanan dan air yan terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi virus hepatitis A. Sangat dipengaruhi oleh sanitasi individu pada saat menyiapkan dan menyantap makanan.

Berbeda dengan virus hepatitis yang lainnya, virus hepatitis A ( HAV ) tidak mengakibatkan kerusakan hati jangka panjang dan jarang sekali menyebabkan kematian. Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu, serta tidak ada pengobatan secara khusus untuk mengobati penyakit hepatitis A tersebut. Untuk mencegah hepatitis A, kita dapat menggunakan vaksinasi hepatitis A untuk mencegah terjadinya infeksi hepatitis A tersebut.

Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B ( HBV ) merupakan suatu infeksi yang berat karena dapat menyebabkan sirosis hati atau kanker hati yang berujung pada penyakit yang berat ataupun kematian.

Penularan HBV melalui penggunaan jarum suntik secara bersama – sama yang tidak steril,  hubungan seksual dengan penderita, transfusi darah yang terkontaminasi HBV, dan lain – lainnya.

Pada beberapa kasus penderita hepatitis B, dapat melawan HBV tersebut bisa menghilang secara alami serta memproduksi daya tahan tubuh terhadap HBV itu sendiri. Namun pada beberapa kasus penderita hepatitis B akan bertahan dan berkembang menjadi penyakit kronis seperti sirosis hati ataupun kanker hati.

Hepatitis B seringkali tidak bergejala, bila ada, keluhan khas yang dirasakan adalah nyeri dan gatal di persendian, mual, kehilangan nafsu makan, nyeri perut dan kuning pada tubuh.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan vaksin hepatitis B, serta penggunaan jarum suntik steril, menjaga hubungan seksual dengan 1 orang saja, serta adanya skrining pada transfusi darah.

Hepatitis C

Disebabkan oleh virus hepatitis C ( HCV ) dengan pertumbuhan yang sangat cepat dan tingkat kronistasnya lebih tinggi dibanding virus hepatitis B dan virus hepatitis lainnya. Selain ini virus hepatitis C mempunyai banyak tipe virus dan tingkat mutasi tinggi sehingga belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit hepatitis C. Sebagian besar hepatitis C akan berkembang menjadi kronis yang dapat berkembang menjadi sirosis hati dan kanker hati yang sukar diobati sehingga harus dilakukan cangkok hati.

Adapun penularan hepatitis C melalui transfusi darah, suntik dan produk darah yang menganduk virus hepatitis C, hubungan seksual dengan penderita hepatitis C.

Kronis hepatitis C dapat diterapi dengan penggunaan obat antiviral walaupun tidak ada hasil yang memuaskan mengenai penggunaan obat antiviral tersebut.

Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D ( HDV ), juga disebut juga virus delta, merupakan virus yang memerlukan pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak. Jadi apabila terinfeksi dengan virus hepatitis D sudah pasti terinfeksi dengan virus hepatitis B. Virus hepatitis D merupakan infeksi yang paling jarang.

Penularannya mirip dengan hepatitis B dapat terjadi bersamaan atau setelah seseorang terkena infeksi hepatitis B kronis yang berpeluang menjadi sirosis hati.

Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh virus hepatitis E ( HEV ) merupakan hepatitis yang mirip hepatitis A, ditularkan melalui kotoran manusia yang masuk ke mulut yang terkontaminasi dengan makanan dan minuman mengandung virus hepatitis A.

Penderita hepatitis E bersifat akut tetapi tidak menyebabkan infeksi sirosis, dan secara umum penderita sembuh tanpa penyakit jangka panjang.

Belum ada pencegahan vaksin hepatitis E, hanya untuk mencegahnya dengan standar sanitasi kebersihan yang baik.

 

Source : www.worldhepatitisday.org, nohep.org

 

 

 

 

 


×